http://sagakampungtradisional.blogspot.com/2015/07/tentang-ende.html
POHON SUKUN TEMPAT LAHIRNYA PANCASILA |
Sebatang pohon Sukun dengan lima cabang, terletak kira-kira 150 meter
dari pantai Ende dan sebelah barat Lapangan Pancasila merupakan tempat
dimana Bung Karno setiap sore, selepas sholat Azhar menghabiskan waktu
untuk duduk merenung dalam keheningan malam.
Diyakini gagasannya yang cemerlang akan Falsafah Negara Pancasila
terlahir dalam proses permenungannya di bawah pohon Sukun ini. Hal ini
diakui sendiri oleh Presiden Soekarno pada saat kunjungan kerja ke Ende
tahun 1955.
Pohon sukun yang menjadi naungan Bung Karno saat itu telah tumbang di
tahun 60-an karena termakan usia dan sekarang adalah pohon kedua yang
ditanam kembali sebagai duplikat untuk mengenang tempat Bung Karno
merenungkan Dasar Negara dan pohon ini tumbuh subur dengan lima cabang
yang diyakini oleh masyarakat Ende sebagai perwujudan ke-lima sila dari
Pancasila.
Dan untuk memperkuat fakta ini, Pemerintah Kabupaten Ende membangun
Monument Pancasila yang terletak di persimpangan antara Jl. Kelimutu,
Jl. El Tari, Jl. Gatot Subroto, jalan masuk Bandara Haji H. Aroeboesman
dan Jl. Achmad Yani (yang lebih dikenal dengan nama Simpang Lima).
TAMAN LAHIRNYA PANCASILA
http://sagakampungtradisional.blogspot.com/2015/07/tentang-ende.html
POHON SUKUN TEMPAT LAHIRNYA PANCASILA |
Sebatang pohon Sukun dengan lima cabang, terletak kira-kira 150 meter
dari pantai Ende dan sebelah barat Lapangan Pancasila merupakan tempat
dimana Bung Karno setiap sore, selepas sholat Azhar menghabiskan waktu
untuk duduk merenung dalam keheningan malam.
Diyakini gagasannya yang cemerlang akan Falsafah Negara Pancasila
terlahir dalam proses permenungannya di bawah pohon Sukun ini. Hal ini
diakui sendiri oleh Presiden Soekarno pada saat kunjungan kerja ke Ende
tahun 1955.
Pohon sukun yang menjadi naungan Bung Karno saat itu telah tumbang di
tahun 60-an karena termakan usia dan sekarang adalah pohon kedua yang
ditanam kembali sebagai duplikat untuk mengenang tempat Bung Karno
merenungkan Dasar Negara dan pohon ini tumbuh subur dengan lima cabang
yang diyakini oleh masyarakat Ende sebagai perwujudan ke-lima sila dari
Pancasila.
Dan untuk memperkuat fakta ini, Pemerintah Kabupaten Ende membangun
Monument Pancasila yang terletak di persimpangan antara Jl. Kelimutu,
Jl. El Tari, Jl. Gatot Subroto, jalan masuk Bandara Haji H. Aroeboesman
dan Jl. Achmad Yani (yang lebih dikenal dengan nama Simpang Lima).